Sunday 9 July 2017

Mengunjungi KL Book Fair 2017 (Pesta Buku Antara Bangsa Kuala Lumpur)

Assalamualaikum Wr. WB & Selamat Malam Manteman...

Ketemu lagi di blog saya....
Sudah lama ga nulis di blog nih, dikarenakan ada kesibukan baru hehe...

Mau berbagi cerita dikit dan telat 2 bulan boleh ya?...😝😝


Buat kamu yang gemar membaca buku dan berada di kawasan ASEAN, rasanya tidak rugi jika kamu sekali kali datang ke event tahunan Kuala Lumpur Book Fair (KLBF) atau yang dalam bahasa melayunya disebut Pesta Buku Antara Bangsa Kuala Lumpur. Biasanya acara ini digelar di Putra World Trade Center (PWTC).Tahun lalu sempat digelar di MAEPS Serdang dan akhirnya tahun ini kembali ke PWTC dengan alasan faktor jumlah pengunjung yang lebih ramai.


Kebiasaannya, acara ini selalu digelar bertepatan dengan Labour Day (Hari Buruh Internasional/Hari Pekerja). Namun 2017 ini, acara digelar selama 10 hari yakni mulai tanggal 27 April hingga 07 Mei, dibuka sejak pukul 10.00 sampai pukul 21.00. Tidak dipungut biaya alias gratis sebagai pengunjung, namun untuk eksibitor harga sewa standnya sekitar RM5000/lot selama acara berlangsung. Dan yang paling OK lagi adalah lokasinya yang strategis, mudah dijangkau dan berdekatan dengan sekolah Indonesia Kuala Lumpur serta pasar Chowkit. Kalo naik LRT & KTM bisa turun di stesen PWTC.


Bagi yang membawa kendaraan pribadi wajib datang sebelum jam 10 jika ingin mendapatkan tempat parkir di dalam bangunan PWTC dengan tarif parkir RM10/entry. Jika datang agak siang, maka dijamin harus cari tempat parkir di luar PWTC, jaraknya sekitar 300 meter dari lokasi, tarif parkirnya pun juga sekitar RM10/entry. Kalo saya prefer naik public transport, apalagi jalan menuju PWTC itu banyak macetnya.


Lalu apa isinya? Semua jenis buku dijual lengkap disini. Muali buku mewarnai, buku bacaan anak, buku pelajaran anak, buku bacaan dewasa, novel, buku religi hingga buku kuliah. Biasanya Lantai Dasar dan Lantai 1 bakal didominasi oleh buku untuk segment anak anak. Sedangkan untuk buku agama dan kuliah dijual dilantai 3. Namun ada juga stand pameran dari berbagai instansi pemerintah Malaysia yang buka di Lantai Dasar. Tapi yang perlu dicatet adalah buku yang dijual dalam bahasa Inggris dan Bahasa Malaysia. Kecuali buku buku yang memang tidak diproduksi ke dalam dua versi bahasa tersebut.


Masalah harga, In Shaa Allah harga buku yang dipamerkan lebih murah dibandingkan beli di toko toko buku di luaran sana. Mulai dari yang harganya RM1 (buku anak anak) hingga yang paling mahal lebih dari RM2000 (buku high education (kuliah)). Juga, banyak eksibitor yang menawarkan hadiah serta tanda tangan dari para penulis buku untuk menarik para pengunjung datang ke stand mereka. Tak jarang juga mereka mengadakan workshop dan bedah bedah buku. Pokoknya dijamin murah dan meriah deh.


Siapa saja yang datang? Jelas acara dibuka resmi oleh Menteri Pendidikan Malaysia dan dihadiri pejabat pejabat penting negara. Setiap hari, panitia juga mengundang tokoh tokoh terkenal untuk meramaikan acara. Saya cuma ingat Ustadz Kazim Ilyas dan beberapa artis, pelaku seni, penulis dan drama Malaysia hehe. Namun yang patut saya acungi jempol adalah banyak sekolah dasar dan sekolah menengah datang ke acara ini dengan menaiki bus kota dari berbagai provinsi di Malaysia, termasuk juga para dosen, mahasiswa dan pustakawan yang datang secara resmi mewakili kampus mereka. Tak jarang juga saya menjumpai WNI yang mencari buku serta menjual buku di acara ini.


Soal makanan, di dalam PWTC juga terdapat cafe, gerai dan pedagang yang menjajakan makanan, namun tentu saja harganya agak sedikit mahal dan rasanya juga tidak seperti yang kita harapkan. Jadi saya sarankan untuk beli di luar PWTC saja, bisa jalan kaki ke Chowkit atau pergi ke cafetaria di sebelah sungai belakang PWTC untuk mencari menu yang murah dan sesuai selera nusantara. Untuk tempat sholat, jangan khawatir masjid di lantai 1 sangat dingin dan cukup luas, dan mendapat izin dari untuk menyelenggarakan sholat Jumat.

Jadi, untuk tahun 2018 mendatang jangan sampai melewatkan acara ini ya. Akhirulkalam saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf bila fotonya tidak banyak, infonya juga tidak banyak dan infonya sangat lambat terbitnya hehe. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa langsung komen disini.

Wassalamualaikum wr.wb.


Salah satu stand pameran yang menjual buku buku high education.

Para pejabat penting perpustakaan negara Malaysia juga hadir untuk memilih buku yang bakal menjadi koleksi Perpustakaan di tahun 2017 ini.

Sunday 7 May 2017

Menyambung Visa Ikut Suami/Istri di Malaysia di Jabatan Imigresen PKNS Shah Alam

Assalamualaikum Wr. Wb. & Selamat Pagi Teman Teman...

Di postingan sebelumnya saya sudah share info mengenai pengalaman mengganti paspor di KBRI Kuala Lumpur, kini saya lanjutkan dengan cerita menyambung Visa/Permit ikut pasangan (Spouse's Visa) di Jabatan Imigresen Shah Alam yang bertempat di PKNS Mall Shah Alam, bulan lalu. Hal ini wajib saya lakukan sebagai warga negara asing yang tinggal di Malaysia, jika tidak maka saya dikategorikan sebagai imigran ilegal. Tentu ada sanksi/hukum pidana yang bakal menimpa saya jika saya tidak memperbaruinya.

Ada banyak lokasi jabatan imigresen di Malaysia, namun setahu saya tidak semuanya terdapat kantor pelayanan pembuatan visa ijin tinggal/kerja untuk warga asing.  Lebih lengkapnya kamu bisa merujuk pada link ini : alamat & lokasi jabatan imigresen di seluruh Malaysia . Jika ingin tahu jabatan imigresen tersebut dapat mengeluarkan visa atau tidak, alangkah baiknya kamu telpon dulu sebelum sampai ke lokasi.

Jika sudah tau kemana harus pergi, maka segera persiapkan dokumen-dokumen yang diminta. Namun ada beberapa perbedaan (kop surat/head letter) borang/formulir "surat akuan masih berkahwin" di setiap jabatan imigresen. Kamu bisa googling dulu memastikan formulir yang kamu bawa sesuai dengan jabatan imigresen yang akan kamu datangi. Untuk yang saya jelaskan dibawah ini adalah pengalaman saya di Jabatan Imigresen PKNS Shah Alam. Kamu bisa naik bus datang kesini atau KTM turun di stesen batu 3 lalu naik taksi. Dan pastikan kamu datang pagi hari jika ingin pulang lebih awal dan mendapat nomor antria terdepan.

Silahkan disiapkan sesuai list di bawah ini :
  1. Mengisi formulir permohonan (borang 38 dan borang 55). Bisa download disini, namun abaikan surat akuan yang terdapat kolom foto jika anda mendaftar di Jabatan imigresen di luar Kuala Lumpur. Karena masing masing jabatan imigresen mempunyai kop surat akuan/head letter sendiri. download borang 38 & 55 dan surat akuan sumpah
  2. Membawa Paspor Asli & fotokopi 1 lembar. (halaman depan).
  3. Membawa IC Asli pasangan anda & fotokopi 1 lembar.
  4. Membawa Surat Nikah Asli yang dikeluarkan pemerintah Malaysia & fotokopi 1 lembar.
  5. Fotokopi Visa/Permit yang masih berlaku 1 lembar. Anda harus memperbarui visa tersebut sebelum tanggal berakhir (paling cepat 2 minggu sebelumnya). Jika tidak, uang jaminan belum tentu dapat diambil kembali dan bisa jadi untuk dapat visa baru akan sulit karena jika anda mengurusnya sesudah jatuh tempo maka dikategorikan imigran gelap, sekali lagi jelas ada sanksi pidana/hukum atas itu. Jangan khawatir 2 minggu awal itu akan ditambahkan ke masa tinggal di visa yang terbaru. Jadi tidak ada yang dirugikan dalam pengurusan visa yang lebih awal.
  6. Pas Photo anda & pasangan anda masing masing 1 lembar (jika mendaftar di Jabatan Imigresen Kuala Lumpur).
  7. Surat Pernyataan masih resmi menikah (akuan sumpah masih berkahwin) yang distempel oleh Pesuruhjaya sumpah (notaris), surat pernyatan tersebut dapat diambil di kantor Imigrasi yang anda tuju.
  8. Wajib datang bersama pasangan di pesuruhan jaya sumpah dan di loket Imigrasi.
  9. Lebih detail kamu bisa ikuti link ini : syarat memperpanjang visa ikut suami/istri (spouse's visa)
Nah jika semuanya sudah lengkap, maka berantrilah di loket pengambilan nomer. Antriannya nampak panjang hingga keluar ruangan karena memang ruangannya kecil. Dan jika sudah lengkap dan diverifikasi maka petugas akan memberikan nomor antrian yang sudah distempel. Karena waktu itu saya membawa surat akuan imigresen KL, maka petugas menggantinya dengan surat akuan imigresen PKNS. Lalu kami berdua bergegas ke suruhanjaya sumpah.
Suasana di dalamkantor notaris (suruhanjaya sumpah) antri sambil duduk alias serkong = geser bokong hehe, semua hadir bersama pasangan karena memang kebijakan pemerintah seperti itu. Biaya untuk jasa ini RM10.
Setelah surat akuan tadi di stempel, maka kembalilah masuk ke dalam ruangan sambil menunggu nomor anda dipanggil. Sempit tapi lumayan adem.

Akhirnya tiba masanya giliran saya. Awalnya saya datang sendiri ke loket, rupanya si petugas perempuan ini bertanya dimana pasangan saya. So, memang keduanya harus datang menghadap ke loket. Lalu saya mencoba mengajukan permohonan visa selama 5 tahun, rupanya tidak disetujui dengan alasan (1) baru menggunakan visa 6 bulan, (2) belum mempunyai keturunan yang lahir di Malaysia. Jadi hanya disetujui memperpanjang visa 1 tahun saja, dengan biaya RM105/tahun. Entah alasan itu subyektif atau objektiv. Wallahua'lam..

Setelah dinyatakan layak memohon perpanjangan visa & telah melakukan pembayaran sesuai yang ditentukan, maka paspor anda akan ditahan oleh petugas dan mendapatkan "tanda terima" yang wajib dibawa saat pengambilan paspor & permit nanti. Petugas akan menginformasikan tanggal berapa & pukul berapa anda harus datang mengambil. Biasanya prosesnya 3 hari kerja, jika saat itu dilayani oleh loket di sekitar siang hingga sore hari maka anda juga akan dimohon datang pada sore hari. Karena saya hari itu datang pada Rabu 26 April dan dilayani oleh petugas setelah sholat Dzuhur, jadi saya wajib datang kembali pada Jumat 28 April sekitar pukul 16.00.
Ini contoh tanda terima yang wajib kamu bawa nanti saat mengambil paspor dan permit.

PENGAMBILAN PASPOR
Jumat 28 April itu saya datang lebih awal, yaitu pukul 15.20 di PKNS karena saya juga ingin kembali awal guna menghindari kemacetan di jalan sekitar PKNS dan highway. Rasanya sya tak perlu menunggu hingga 16.00 untuk mengambil paspor saya. Nah untuk mengambil paspor, kamu wajib masukkan surat tanda terima yang kamu bawa ke dalam bakul merah yang diletakkan di meja nomer antrian. Setelah bakul merah itu penuh, nanti akan ada petugas yang membawa masuk bakul tersebut ke dalam loket yang kemudian akan memanggil nama anda.
Nampak seseorang pengunjung sedang memasukkan surat tanda terima ke dalam bakul merah di kaunter nomor antrian.
Saat mengambil paspor kamu akan mendapat uang kembalian jika saat itu kamu membayar lebih. Juha mendapatkan resit/kwitansi pembayaran yang menjelaskan uang RM105 dipergunakan untuk pelayanan apa. Waktu itu saya membayar RM110, jika uang kembaliannya RM5.

PASTIKAN : Nama yang tertera di sticker visa sesuai dengan nama kamu di paspor.Nah begitulah cerita singkat dari saya mengenai pengalaman memperpanjang visa iku pasangan (Spouse Visa) di Jabatan Imigresen PKNS Shah Alam. Semoga bermanfaat dan mungkin ada perbedaan pengalaman dengan yang lain. Sesungguhnya kesalahan itu milik saya, dan yang benar hanyalah Allah SWT. Sampai jumpa di lain cerita dan Wassalamualaikum wr.wb...

Saturday 6 May 2017

Ganti Passport di KBRI Kuala Lumpur

Assalamualaikum Wr. Wb. & Selamat Malam Semuanya…

Setiap Warga Negara Indonesia (WNI) yang taat administrasi di manapun berada wajib mengganti paspornya 6 bulan sebelum expired date atau sebelum halamannya habis. Itu pun jika yang bersangkutan masih ingin mempunyai paspor untuk keperluan berpergian/bekerja di luar negeri. Di kesempatan ini saya ingin berbagi sedikit pengalaman mengganti passpor di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur (KL) bulan lalu.

Ini merupakan pergantian paspor saya yang ketiga kalinya dalam kurun waktu 6 tahun terakhir, dengan alasan halaman paspor sudah terisi penuh oleh stempel perjalanan dan sticker visa tourist di beberapa negara yang pernah saya kunjungi. Terlebih saya wajib memperbarui ijin tinggal (visa) di Malaysia sebelum 07 Mei ini. Jika misalnya sticker visa terbaru nanti sudah selesai maka akan ditempel di paspor yang lama yang tinggal 2 halaman saja. Otomatis saya kudu ganti passpor & sticker visa nya lagi, akan rugi waktu dan tenaga saya dalam pengurusannya.

Namun sebelum kamu pergi ke KBRI, pastikan semua dokumen yang asli dan fotokopiannya sudah lengkap sesuai persyaratan. Jika tidak membawa fotokopi dari rumah, kamu bisa fotokopi di KBRI tanpa dipungut biaya. Namun jika yang tidak dibawa itu adalah dokumen original, maka petugas tidak akan memberikan nomer antrian alias anda disuruh melengkapinya hingga lengkap. Berikut adalah dokumen yang perlu anda siapkan :
  1. Membawa paspor asli dan fotokopi 1 lembar.
  2. Melampirkan fotokopi izin tinggal/visa/permit kerja yang masih berlaku 1 lembar.
  3. Membawa dan melampirkan fotokopi IC dan permit masuk (untuk pemegang IC merah) 1 lembar.
  4. Membawa fotokopi IC majikan sebanyak 2 (dua) lembar (untuk pembantu rumah/baby sitter), surat rekomendasi dari perusahaan/universitas/sekolah (untuk expatriat/pekerja non expatriat/mahasiswa/pelajar) dan fotokopi Expatriate Card/Student Card (untuk expatriat/mahasiswa/pelajar).
  5. Membawa fotokopi asuransi dan mengisi kontrak kerja sebanyak 3 copy (untuk pembantu rumah/baby sitter).
  6. Fotokopi paspor kedua orangtua, surat lahir/sijil kelahiran, dan surat nikah orangtua (untuk anak dibawah umur 16 tahun).
  7. Fotokopi paspor/IC penjamin/suami 1 lembar dan surat nikah (untuk pengikut suami/istri) 1 lembar.
  8. Bila kelengkapan administrasi dianggap tidak memenuhi syarat maka petugas akan menjelaskan dan meminta pemohon untuk melengkapi dahulu persyaratan dengan dokumen yang dimaksud.
  9. Dan semua dokumen tadi tidak perlu distapler guna memudahkan petugas memverifikasi dokumen anda.
Pertama kali membuat paspor yaitu di Kantor Imigrasi Waru Sidoarjo, yang kedua di KJRI Johor Bahru. Maka yang ketiga ini saya mencoba pengalaman baru di KBRI Kuala Lumpur. Ya, sudah menjadi rahasia umum bahwa mengurus apapun di KBRI KL butuh kesabaran tingkat tinggi. Mengingat jumlah petugas & loket pelayanan yang tidak sesuai dengan ratio WNI yang datang kesitu. Apalagi waktu sudah mepet, so I have no choice. Then beginilah perjalanannya.

Pagi itu, Selasa (18 April) tepat pukul 7 saya bergerak ke KBRI. Saya yakin menuju KL di pagi hari sama dengan melatih kesabaran dikarenakan macetnya sudah tingkat dewa. Parking space mobil yang tidak terlalu luas di sebelah KBRI, juga biaya parkir serta tol yang jelas lebih mahal dibandingkan dengan naik sepeda motor memutuskan saya mengendarai roa dua membelah kemacetan ibukota Malaysia. Saya memerlukan waktu setidaknya 35 menit untuk sampai ke KBRI pagi itu. Sesampainya, saya sudah ditunggu tukang parkir India yang menagih uang RM3 atas lahan yang disewanya itu. Juga, antrian WNI di pagar KBRI untuk dilakukan checking terhadap barang bawaan mereka sebelum masuk ke dalam bangungan.
Nampak antrian WNI di tepi jalan raya yang akan diperiksa oleh security sebelum masuk ke dalam bangunan KBRI. Banyak calo di depan sini, dan tidak ada petugas resmi yang mengarahkan WNI.

Ada 2 pintu di KBRI, pintu sebelah kanan dikhususkan untuk para WNI yang ingin masuk mengurus SPLP dan WNI yang mengambil dokumen apapun yang sudah selesai prosesnya. Sedangkan pintu sebelah kiri dikhusukan untuk para WNI yang ingin mengganti paspor. Oya, karena diluar banyak calo, saya sarankan tidak perlu merespon segala penawaran yang dilakukan oleh calo, cukup senyum atau diam atau bilang saja terima kasih. Calonya edan-edan, mereka sanggup untuk menipu sesama WNI dengan mengatakan fotokopi di dalam KBRI dikenakan biaya, padahal GRATIS. Satu lagi, calo calo itu kebanyakannya juga WNI yang sudah lama tinggal di Malaysia dan punya kenalan orang dalam serta ada pengalaman dalam hal-hal seperti ini.

Setelah 15 menit menunggu dalam antrian penge-checkan barang, Alhamdulillah akhirnya saya berhasil masuk ke dalam KBRI. Sesuai prediksi, jadi hati ini tidak kaget kala melihat antrian untuk mengambil nomer giliran sudah mengular sangat panjang di dalam gedung. Baik itu pengambilan nomor urut untuk keperluan penggantian paspor maupun untuk pengurusan SPLP. Namun kali ini saya sedikit berbangga, karena sudah ada inisiatif berbeda dari pemerintah yaitu antrian nomor urut ini sudah dipisah antara lelaki dan perempuan. Jelas antrian tetap didominasi oleh kaum lelaki. Jika ada yang salah barisan antrian, maka security akan mengingatkan anda.
Lorong kiri adalah tempat antrian untuk laki laki, sedangkan lorong kiri untuk wanita. Pastikan anda berada di lorong yang benar.
Nampak antrian pengambilan nomor untuk layanan SPLP juga mengular sejak subuh.

Setelah 2 jam berdiri mengantri (sebentar kan??), akhirnya tiba giliran saya mendapatkan nomor antrian sekitar jam 10.00. Jelas antrian untuk kaum laki laki lebih lama karena jumlahnya lebih banyak. Jumlah loket juga 4 orang saja (masing-masing dua loket), kadang berkurang jadi 3 sesuai kesibukan si penjaga loket. Kalo anda membawa & membuat paspor pasangan atau anak kecil, silahkan 1 orang saja yang antri. Di antrian ini memang kudu extra sabar, kadang ada juga WNI yang pasang wajah ga bersalah karena memotong antrian hehe... Tegurlah mereka dengan sopan. Berbincanglah juga dengan orang-orang yang sedang antri supaya makin banyak kenalan dan menambah wawasan dari pengalaman mereka selama di Malaysia.
 Nah loketnya cuman meja gitu aja yang ditata memanjang, mungkin karena jumlah anriannya panjang sehingga tidak menggunakan loket yang sebenarnya.
Pastikan kamu membawa duit sesuai dengan passpor yang ingin kamu buat dengan merujuk pada tabel ini.
Jika semua dokumenmu valid dan lengkap, maka akan mendapatkan nomor antrian yang sudah distempel "DOKUMEN SUDAH DIPERIKSA" dari petugas. Saya datang sebelum jam 8, tapi sudah mendapatkan nomor hampir ke 300. Jadi tahu kudu dateng jam berapa hehe...
Itu antrian dibelakang saya hehe...masih ada sekitar 100 orang lagi untuk laki lakinya saja, perempuan sekitar 40 orang. Petugas loketnya juga tinggal 3 orang. Oh ya, ruang sholat ada di lantai 2 pada bangunan sebelah kanan gambar ini yang ada kipas anginnya.
Beginilah suasana ruang antrian loket. Penuh!! Setengah dari orang yang duduk ini adalah mengurus SPLP, dan setengahnya mengurus ganti paspor. Tapi jangan khawatir, kalo dulu pake kipas angin, sekarang udah full AC kayak bus Patas antar propinsi. Adem polll!
Jangan lupa melihat nomor giliran terkini yang dipasang di atas loket. Kalo rasanya masih lama mending tidak usah masuk, tapi kalo pengen ngadem di dalam ya silahkan.

Karena capek berdiri, saya mencoba nyari kursi kosong di tengah tengah para pengunjung. Sekitar pukul 10.30 WIB nomor antrian untuk paspor masih di angka 1056. Yang berarti masih ada sekitar 150 orang lagi yang harus dilayani sebelum saya. Bayangkan saja loket pelayanan dibuka jam 8.30 pagi tapi masih 56 orang yang dilayani. Asumsi saya berarti sekitar 8 jam lagi nomer saya akan dipanggil menuju loket atau sekitar jam 18.00. Terus mau ngapain 8 jam di dalam ruang antri?? Ya akhirnya saya putuskan untuk keluar ruangan, sekalian cari makan dan solat.
Alhamdulillah dapat kursi juga walopun cuman duduk sebentar. Tuh lihat nomor antriannya masih 1056. Sabar kan?

Untuk menuju ke kantin tidaklah susah, cukup jalan aja ke bagian belakang KBRI lalu naik 1 tangga saja. Tapi naik tangganya rada susah karena banyak orang yang merokok berdiri di tangga situ, jadi tangga makin sempit. Dan jangan sampai tanganmu terkena rokok para perokok yang berdiri disitu. Karena di kantin memang dilarang merokok, walopun ada juga yang masih bandel nyuri nyuri tempat. Suasananya mirip banget kayak di terminal di Indonesia hehe. Hanya ada sekitar 5 gerai yang menjual jenis makanan khas Indonesia. Namun soal harga dan rasa tetap masih enakan beli di Indonesia hehe...
Kursinya tidak banyak, mungkin tdk lebih dari 50 orang. Kamu harus antri dulu, menunggu mereka yang sudah makan meninggalkan kantin (itu pun kalo mereka ga egois) hehe...
Sebenarnya ada tempat yang kosong dan nyaman yaitu ruangan untuk staf. Istimewa kan?Harusnya ini bisa dipakai oleh umum jika bukan jam istirahat staf, uang untuk sewa ini pun dapatnya juga dari WNI. Tapi ya sudahlah ga perlu dibahas.
Foto ini diambil di depan ruang staff.

Ga mungkin juga kan mau nongkrong di kantin selama 8 jam, kasihan yang mau makan tapi tidak ada tempat. Bayangin aja kalo 100 orang WNI lapar dan pengen makan di kantin, terus gimana penanganannya? Tapi saya memilih disini karena saat itu kebetulan hujan lebat, mau makan di warung sebelah bangunan KBRI juga pasti kehujanan. Dikantin sebelah KBRI juga jualan makanan-makanan khas Indonesia walaupun tidak sebanyak di kantin KBRI. Tapi ya sudahlah, ga usah dibahas hehe...

Setelah berada di kantin selama tidak kurang dari 1 jam akhirnya saya memilih kembali menunggu di dalam ruang tunggu atas dasar toleransi dan tau malu. Dan saya membunuh waktu di dalam ruang tunggu dengan ngobrol dengan para WNI yang lain. Ya Alhamdulillah, akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga, perkiraan saya pun mendekati tepat. Jam 18.00 kurang 10 menit petugas memanggil nomer saya untuk bergegas datang ke loket 21. Pelayanannya juga tidak terlalu lama sebenarnya, mungkin sekitar 10 menit dengan menjawab pertanyaan pertanyaan petugas soal data diri, pembayaran, dan juga untuk diambil foto menggunakan kamera DSLR.
Setelah semuanya lengkap, maka kamu harus membayar sesuai dengan paspor yang kamu inginkan untuk mendapatkan kwitansi pembayaran. 

Setelah itu kamu diwajibkan mengambil paspor dalam setelah prosesnya selesai dalam 4 hari kerja serta diberitahukan jam berapa datang ke KBRI agar tidak menunggu terlalu lama. Jika paspor lama dan kwitansi sudah berada di tangan kamu dan tidak ada pertanyaan lagi, maka dipersilahkan pulang. INGAT : Jangan sampai kwitansi dan paspormu yang lama hilang atau tidak terbawa.

PENGAMBILAN PASPOR
Untuk pengambilan paspor jelas saya tidak perlu datang pagi pagi sekali, karena memang jadwal pengambilan paspor saya adalah jam 14.00. Namun saya perlu datang sebelum jam 14.00 untuk mengambil nomor antrian lagi, maka masuk saja ke dalam KBRI melalu pintu sebelah kiri. Lalu guna mendapatkan nomor antrian kamu perlu menggunakan mesin yang diletakkan di sekitar pintu kaca bagian pengambilan pasport. Katanya sih mesin ini baru saja digunakan di KBRI.

Ada 2 mesin disitu. 1 mesin dijaga petugas, 1 lagi tidak dijaga. Caranya mudah : cukup scan saja barcode yang tertera kwitansi pembayaran yang kamu bawa, nanti otomatis data kamu akan muncul di monitor komputer yang ada disitu. Jika sesuai maka tekan enter untuk mendapatkan nomer antrian dan dipersilahkan duduk di ruang tunggu. Namun jika kamu sibuk dan ika tidak bisa mengambil paspor pada hari yang tertera pada tanggal maka kamu bisa mengambilnya di kemudian hari.
 Ini komputernya scan untuk nomor antrian pengambilan paspor. Jika tidak tau penggunaannya silahkan bertanya pada petugas yang berjaga disitu.
Perhatikan layar monitor di loket ini dan dengarkan panggilannya, pastikan kamu jangan sampai tertidur atau tidak ada di tempat.

Proses dan sesi pengambilan paspor ini tergolong cepat, saya hanya menunggu sekitar 30 menit untuk dipanggil dan mengambil paspor saya. Kamu hanya perlu menunjukkan nomor antrian lalu paspormu yang lama akan digunting oleh petugas. Jelas kan?? Ok. Demikian cerita dari saya, semoga bermanfaat dan menambah referensi teman teman semua yang berenana mengganti paspor di KBRI KL. Sampai jumpa di lain kesempatan. Segala yang benar milik Allah, yang salah hanyalah saya semata. Wassalamualaikum Wr.Wb.

Tuesday 18 April 2017

Kunci Mobil Hilang, Panggil tukang kunci dengan biaya RM300

Assalamualaikum Wr. Wb. & Selamat Sore Manteman,

Jumpa lagi!! Kali ini saya akan berbagi info & cerita soal pengalaman mengganti kunci mobil yang hilang. Terus terang saya bukan maling, juga bukan tukang kunci jadi tentu saja saya tidak bisa menyelesaikannya sendiri dan perlu memanggil tukang kunci mobil panggilan untuk membantu mengatasi masalah ini. Mari kita simak ceritanya.

Semuanya bermula saat seorang teman yang bakal balik ke kampung halamannya selama 5 bulan lalu menitipkan mobilnya (Proton Persona) kepada saya untuk dipanaskan sekali sekala agar akinya tidak habis jika tidak digunakan. Niat hati membantu, eh rupanya cobaan yang didapat. Kunci mobilnya hilang jelang 1 bulan dia kembali lagi ke Kuala Lumpur. Saya coba menghubungi kawan saya, berharap ada kunci cadangan yang dia simpan di rumahnya atau di kantornya,  naasnya dia dan kantornya juga tidak memiliki kunci cadangan. Mau tidak mau kudu cari tukang kunci di kawasan terdekat dari rumah saya.

Bergugling ria di internet mencari tukang kunci mobil panggilan tidaklah mudah, karena ada yang sepertinya meyakinkan juga ada yang harganya kemahalan. Dimulai mendapat tawaran harga dari RM400 hingga yang terakhir sekali yaitu RM350. Saya merasa harganya masih mahal, akhirnya saya terus mencari cari dan mencari. Alhamdulillah akhirnya berhasil menemukan tukang kunci melayu yang menawarkan di harga terendah yaitu RM300 (sekitar Rp.1juta) setelah lewat negosisasi yang alot, terlebih kunci mobil jenis ini terdapat chip yang dimasukkan di dalamnya.

Tanpa pikir panjang saya iyakan tawaran itu di hari Jumat pagi. Dan dia berjanji akan mengirim teknisinya setelah sholat jumat. Akhirnya saya tunggu teknisinya di kedai yang berdekatan dengan mobil yang kawan saya ini. Tak lama berselang seseorang yang mengaku sebagai teknisi kunci ini menelpon saya dan mengabarkan bahwa dia sudah di lokasi.

Tak saya sangka, bayangan saya dia akan membawa mobil atau peralatan yang ukurannya besar, rupanya pemuda ini hanya naik sepeda motor Jupetir (sengaja diubah namanya), dengan tas, serta box sepeda motor yang biasa diletakkan di bagian belakang jok (seat). Lalu pemuda ini segera melihat kondisi mobil dan mengeluarkan peralatan terkait untuk membuka pintu mobil.

Dikeluarkannya alat yang menyerupai alat pengukur tensi darah manusia yang diselipkannya dan dipompanya untuk membuat sela diantara pintu mobil. Setelag terdapat celah, barulah dia menggunakan kawat untuk menarik tombol kunci yang ada di pintu mobil. Cekleekkk!! Pintu langsung terbuka. Sebentar saja!! tidak lebih dari 1 menit. (sengaja tidak saya foto hehehe). Lalu dibukanya rumah lubang kunci di bagasi mobil untuk dipakainya mengukur kikiran kunci yang diperlukan. Nampak tak begitu susah dia melakukannya, kurang dalam setengah jam pemuda ini dapat membuat kunci.

Lalu diprogramnya kunci mobil yang dibuatnya itu menggunakan alat serupa macam GPS seukuran Ipad (entah apa namanya) yang disambungkan dengan kabel mobil di bagian stirnya. Jika tidak, maka kunci tidak akan terdeteksi (bunyi beep beep beep) dan mesin tidak dapat menyala. Rasanya alat ini dan chipnya yang membuat jasa tukang kunci mobil panggilan ini cukup mahal. Memang saat bernegosiasi di telepon dia menyebut jika harga akan menjadi setengahnya jika kunci mobil yang dibuat tidak perlu menggunakan chip (ini juga tergantung pada jenis mobil anda). Alhamdulillah walopun mobil tidak dipanaskan 14 hari, namun aki masih dapat mengeluarkan arusnya dan mobil dapat distarter tanpa ada masalah.

Namun sayang seribu sayang ada sedikit masalah pada rumah kunci di bagian pintu, kunci yang sudah dibuat tidak dapat digunakan mengunci/membuka pintu, alias hanya bisa dipakai untuk menghidupkan mesin saja. Akhirnya pemuda ini menyerah dan mengajak saya datang ke kedainya untuk dilakukan operasi yang lebih insentif, mengingat peralatan yang dia bawa terbatas.

Saya langsung tancap gas menuju kedai dia di Kampung Melayu Subang dengan mengekori dia dari belakang. Tak sampai 15 menit saya sudah sampai di lokasi. Dan Wow!! rupanya kedai nya lengkap walopun tidak terlalu besar. Customernya pun ramai, ada yang order kunci rumah, gembok, kunci mobil Alpraat, Van dan banyak lagi. Letaknya di persimpangan jalan.
Ini dia kedainya. SOrry kalo gambarnya exposurenya tinggi.

Akhirnya mobil saya ditangani oleh teknisi yang lebih senior, tak sampai 15 menit dia membuat kunci baru dan dapat dipergunakan di seluruh bagian kunci mobil. Tanpa ba bi bu, saya terus bayar sesuai dengan harga yang kita sepakati di telepon walopun ada kerugian yang saya tanggung karena akhirnya saya harus datang juga ke kedainya untuk mendapatkan kunci. Tapi tetap Alhamdulillah, karena itu yang termurah dan saya juga tidak perlu mengganti aki mobil yang rupanya belum rusak.
Teknisi senior sedang mebuatkan kunci mobil saya, tidak kurang dari 15 menit masalah sudah selesai, tentu saja semua atas bantuan Allah SWT.

Nah buat kamu yang belum punya kunci mobil cadangan, buruan segera bikin. Jika tidak, yah silahkan menanggung biaya sebesar yang saya sebutkan diatas. Dan kamu tidak perlu was was kalo aki mobil bakal kosong karena mobil tidak dipanaskan selama masa pencarian mencari tukang kunci mobil panggilan.
Silahkan disimak sendiri kwitansi pembayaran. Menurut saya kedai ini sangat recommended. (ini bukan cerita berbayar lho ya hehehe). Sorry gambarnya terbalik.

Ok. Itu saja cerita dari saya. Kita ketemu di cerita dan pengalaman selanjutnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih dan Wassalamualaikum Wr.Wb. Terima Kasih

Wednesday 29 March 2017

Ultah Kelima, Bonek Malaysia gelar mini turnamen futsal

Assalamualaikum. Wr. Wb.
Tepat 25 Maret 2017 lalu, Bonek Malaysia berusia lima tahun. Kumpulan yang terbentuk saat pertandingan Negeri Sembilan versus Persebaya lima tahun silam itu rupanya punya hajat yang berbeda dari sebelumnya. Yaitu mini turnamen futsal antar suporter Indonesia di Malaysia.
Didik Purnomo, Ketua Pelaksana, mengatakan bahwa untuk event kali ini Bonek Malaysia ingin membuat sesuatu yang berbeda dari tahun sebelumnya. Hingga akhirnya semua anggota Bonek Malaysia sepakat untuk membuat mini turnamen ini dengan mengundang komunitas suporter tanpa dipungut biaya.
Sebanyak delapan tim futsal mendaftarkan diri sebagai peserta. Mereka berasal dari berbagai komunitas suporter yaitu Ultras Gresik Malaya, Kediri XTreem Malaya, Viking Malaysia, K-conk Malaysia, Ronggo Mania Malaysia, dan sejumlah komunitas WNI yang bekerja di Malaysia.
”Tidak ada tujuan lain dalam inisiatif ini selain mempererat tali silaturahmi dengan komunitas suporter Indonesia di Malaysia sesuai dengan jargon Bonek yaitu Seduluran Selawase. Dan semua sepakat untuk menamainya Bonek Malaysia Cup.” kata bujangan asal Ngawi ini.
Mini turnamen ini akhirnya dijuarai oleh Ronggo Mania setelah mengalahkan komunitas suporter WNI diakhiri dengan pemotongan tumpeng sambil beramah tamah antar suporter membicarakan persiapan menyambut Sea Games Kuala Lumpur 2017 yang dihelat Agustus mendatang.
Terima kasih dan Wassalamualaikum. Wb.Wb
Photo session sebelum acara dimulai.

Tuesday 7 March 2017

Guangzhou ramah untuk muslim


Asssalamualaikum Wr. Wb. & Selamat Malam semuanya…

Kali ini entry saya akan berbagi cerita tentang pengalaman selama melancong beberapa hari di Guangzhou, China. Namun saya tidak akan ulas dalam day by day journey, tapi lebih kepada spot/item yang penting/menarik dan bisa menjadi pilihan kamu bila berniat pergi ke Guangzhou. Karena kemarin saya ke Guangzhou dalam rangka ada kerjaan, jadinya tidak bisa terlalu berpetualang. Oh iya, Sorry kalo entry-nya agak telat beberapa hari dari hari kepulangan.

Bismillah. Langkah awal yang perlu kamu persiapkan jika kamu WNI adalah Visa. Kalo Visa sudah OK, next adalah uang saku RMB (yuan) dan baju selama di China. Di China banyak sekali beredar uang palsu, jadi lebih baik jika kamu menukarkan duit ke RMB di negara tempat kamu berangkat walaupun sebenarnya kalo kamu melakukan penukaran di China lebih untung, dengan catatan kamu paham banget mengenali uang palsu saat sudah berada di China nanti. Pilihan ada di tangan kamu, mau untung atau mau resiko rugi.
Sering-sering melakukan check currency di website biar bisa membaca fluktuasi kurs Yuan.

Soal baju. Karena saya datang pada bulan Februari, jadi masih berada dalam sisa sisa musim dingin yang sedang bertransisi ke musim semi. Saya hanya membawa 1 jaket dan beberapa baju jersey karena ringan timbangannya dibawa di dalam tas. Jangan lupa bawa sepatu dan sandal, kaos tangan, tas punggung (untuk shopping), serta makanan cepat saji (mie cup, roti, abon, sambel pecel) jika kamu agak anti makanan selain makanan Nusantara.
Suhunya mencapai 9 derajat celcius. Dingin ga menurutmu??

Seperti biasa, saya selalu menggunakan website third party untuk membeli tiket pesawat (pulang pergi) & akomodasi (hotel 6 hari 5 malam) yaitu tr*veloka. Menggunakan maspakai Udara Asia, saya mengudara dari KLIA2 tepat pukul 05.30. Lama perjalanan berdurasi 4 jam 15 menit itu saya lalui dengan tidur, dan diakhiri dengan sarapan nasi dagang & teh hangat beli di dalam pesawat. Yes!! Alhamdulillah kami mendarat mulus tepat pukul 09.45 waktu Guangzhou.
 Setahu saya, flight ke China memang jarang sepi. Saya selalu memilih untuk masuk paling terakhir karena males berdiri antri dan bisa memperhatikan seat yang belum terisi di dalam pesawat semisal saya ingin pindah seat.
 Mayoritas sih warga keturunan China yang pergi.
 Pemandangan China dari atas, kebanyakan perumahan mereka tumbuh ke atas alias apartemen alias rumah susun.
 Arrival departure di Baiyun International Airport cukup jauh. Kalo bisa kamu harus jadi orang yang terdepan saat turun untuk menghindari antrian imigrasi dan scanning luggage.
 Panjang banget kan lorong antriannya hehe, petugas imigrasi China bukan orang yang jenis banyak tanya. Dia akan betul betul melihat wajah kamu dan photo kamu di passport dan Visa. Jangan lupa minta arrival card di dalam pesawat ya.
Yang ini adalah tempat pengambilan luggage. Tidak terlalu lama untuk menunggu luggage keluar.

Tidak ada perbedaan waktu antara Kuala Lumpur dan Guangzhou. Banyak teman-teman saya yang bertanya “ngapain kamu ke Guangzhou? kan susah banget nyari tempat makan dan solat?”. Pertanyaan itu memang juga pernah terbesit dalam benak saya sebelum saya mencari cari info di internet mengenai tempat-tempat makan dan masjid di Guangzhou. Berbekal referensi dari internet, saya yakin kalo Guangzhou tidak seperti yang mereka bayangkan. Ok deh, saya numbering aja ceritanya biar simple.

1. Simcard
Mendarat di Baiyun International Airport kamu akan mendapat akses wifi gratis. Jadi jangan membeli simcard di aiport karena mahal yaitu 150 Yuan untuk 1 GB tanpa pulsa di dalamnya. Dan prosesnya juga tidak seperti Indonesia ataupun di Malaysia. Kamu harus difoto dulu menggunakan mesin pendaftaran yang mereka punya. So, belilah di luar airport saja, karena harganya bisa setengahnya yaitu sekitar 70 Yuan.
Akan banyak kiosk taxi yang juga menjual simcard, jangan terpancing untuk menggunakan jasa taxi ini dan juga membeli simcardnya, daripada menyesal tahu harga di luar airport.

2. Kereta Api Dalam Kota Guangzhou (Metro)
Nah jika sudah melalui scanning. Maka kini saatnya mencari transportasi ke hotel. Saya sarankan dari airport kamu beli saja Metro Card (kartu kereta api), beli kartunya saja 50 Yuan dan beli isinya (creditnya) cukup 50 Yuan (bagi saya cukup untuk 1 minggu). Stasiun Metro ini ada dibawah airport. 
Pojok kiri atas adalah simcardnya dan pojok kanan (gambar cartoon one piece) atas adalah kartu kereta api metro. Yang di tengah adalah peta stasiun metro sebagai referensi kamu selama berkelana dengan kotak besi di Guangzhou.
Inilah mesin pembelian kartu Metro, prosesnya cepat dan tulisannya pakai bahasa China haha.
Saya isi 100 Yuan, sampai mendarat di Malaysia masih ada sisa sekitar 50 Yuan.
Untuk ke hotel, saya memerlukan kereta api dengan jalur berwarna kuning. Ini adalah platform di bawah tanah.
Ga jauh beda dengan KTM di Malaysia.
Ramai juga kan?
Luas dan bersih untuk ukuran yang negara yg jumlah penduduknya terbanyak.
Suasana stasiun saat pulang kerja di kereta api berjalur ungu.
Saya tambahin fotonya biar makin jelas hehe...
3. Taxi
Dimana mana airport taxi memang mahal, tapi kalo di Baiyun kamu harus tahu taxi apa yang akan kamu naiki. Ada taxi sedan, ada taxi van, dan ada taxi APV. Harganya jelas berbeda. Silahkan naik taxi kalo memang punya pertimbangan lain, misalnya jumlah penumpang yang banyak, jumlah tas/koper yang banyak. Jadi bisa patungan sama teman teman yang lain. Oh ya, ada juga supir supir nakal yang tidak mau menggunakan meter atau argo. Jadi pastikan kamu tanya si supir sebelum naik.
Nah ini daftar harganya. Ada banyak counter taxi di airport, kalo perlu check one by one untuk tahu mana yang lebih murah. Tapi rasanya harganya akan sama hehe.
Kalo mau naik taxi online, akan keluar begini di apps kamu. Jangan ditungguin, ga bakalan datang. haha
Di China, supirnya di sebelah kiri. Mobilnya merk lokal, entah apa namanya. Lupa haha
Tuh kan 300 Yuan notanya.
 Nah ini taxi limo-nya, harganya 300 Yuan dari airport ke hotel saya. Supirnya pakai Jas dan mobilnya jenis APV. Jaraknya sekitar 15KM atau kurang lebih 20 menit.
Ini contoh taxi sedan, di dalamnya terdapat kerangkeng untuk menyelamatkan supir dari serangan penumpang yang berniat jahat. Kayak mobil polisi ya? hehe
Pemandangan Guangzhou dari jalan tol.

4. Jia Mei Hotel, Guangta Road
Hotel ini recommended banget untuk kamu yang proper backpacker. Sekitar 500 meter dari Stasiun Metro Ximenkou. Letaknya tepat di depan Masjid Huaisheng. Berada di kawasan kampung muslim China, dan diapit oleh restoran halal serta supermarket halal. Tidak jauh dari pusat perbelanjaan grosir. Ada deposit 100 Yuan. Free Wifi. Tidak ada fasilitas kolam renang dan breakfast. Bookingnya saya sarankan melalui website third party, terserah apapun namanya.
Ini alamatnya, silahkan di googling sendiri.
 Nampak dalam keseluruhan.
 Kamar mandinya, ada air panasnya kok. Tenang aja.
 Lobby, kadang banyak banget kardus diletakkan disini, mungkin milik tamu yang juga memborong barang di Guangzhou. Ada komputer gratis kalo mau pakai.
Nampak luar hotel. 4 lantai dan ada liftnya. Kalo di Eropa tidak selalu ada. Sebelah kiri ada restoran halal dengan menu Arab, Pakistan, India, & Arab.

5. Sepeda Online
Karena saya punya teman yang berdomisili di Guangzhou, jadi dialah yang menyewakan saya sepeda. Setahu saya ada 3 perusahaan (warna oranye, kuning, biru) yang menyewakan sepeda online ini. Untuk menyewanya, user harus download appsnya lalu melakukan pendaftaran dengan meng-upload visa ijin tinggal, visa kerja serta gambar passport. Proses verifikasinya memerlukan waktu paling cepat 24 jam oleh developer apps. Harga sewanya 1 Yuan/jam. User harus memasukkan deposit minimal lalu akan di-deduct dari deposit tersebut. Di Guangzhou, sepeda disediakan jalur khusus, jadi tidak perlu takut tertabrak kendaraan bermotor. Pastikan kamu tidak berjalan di jalur sepeda, karena sebagian dari ada yang ngebut.
Cukup scan barcode yang ada di sepeda ini melalui aplikasi yang ada di HP, lalu nanti akan muncul password untuk membuka kunci sepeda ini.
Setelah dipakai, jangan lupa kunci sepedanya, kalo tidak dia akan memakan pulsa kamu.

6. Stadium Tianhe
Penggemar Bola jangan sampai tidak datang ke stadion ini atau nonton pertandingan Guangzhou Evergrande. Namun untuk beli tiketnya menurut saya agak susah, kalo beli online harganya 140 Yuan pada kelas ekonomi. Pada saat hari pertandingan, kamu harus menunjukkan Tiket dan Identitas diri (KTP/Passport) kepada petugas/polisi yang berjaga di baricade luar stadion. Setelah itu baru kamu hanya menunjukkan tiket kepada petugas tiket. Kamu juga bisa beli official merchandise di toko resmi di dekat stadion. Kalo mau kesini naik Metro aja, nama stasiun kereta apinya Tianhe Sports Center.
Kalo tiket di calo harganya bisa sampai 700 Yuan, dan kamu juga beresiko ditangkap polisi. Diluar stadion juga banyak pedagang kaos bukan ori. Harganya dibandrol 30 Yuan.

7. Pasar Grosir Pakaian Balita
Nah kini saatnya ngomongin Shopping. Kesini cukup naik kereta api Metro saja, turun di stasiun Zhongshanba lalu keluar di Exit A. Sekeluarnya, kamu akan disambut oleh bangunan yang mendisplay pakain balita. Menurut pengamatan saya, lebih dari 200 toko yang menjual pakaian Balita, mulai dari lantai dasar sampai lantai 2. Desain bajunya bagus & lucu, saya sendiri sampai bingung mau beli di toko yang mana hehe... Di belahan dunia manapun, harga grosir akan jauh lebih murah daripada harga retail. Kalo beli dengan kuantiti kecil (retail price) ya harus pandai menawar, kalo tidak ditawar ya harganya tidak jauh beda dengan di Jakarta atau di Malaysia.

Bersih dengan desainnya up to date banget.
Baju seperti ini harganya 20 Yuan = RM13 = Rp.38ribu. Kainnya cotton dan tebal.

8. Pasar Grosir Syal (Scarves/Syal)
Kudung Kotak, Syal, & Aksesoris Perempuan disinilah tempatnya, di Wanfu Lu. Lu artinya Jalan atau Road. Jadi naik Metro, turun di Beijing Lu dan ambil Exit A, lalu telusuri jalan Wanfu Lu ke arah kanan, kira kira anda perlu berjalan sekitar 500 meter untuk menemukan pasar ini di sebelah kanan anda, dan tidak perlu menyeberang jalan. Membeli dengan harga grosir akan lebih murah, juga melayani pembelian eceran hehe...
Ini penampakan salah satu tokonya

9. New Asia International Electronics & Digital City.
Mungkin tempat inilah yang paling dicari cari oleh para pelancong di Guangzhou, pusat aksesoris HP terbesar. Ada 24 tingkat/lantai. Tempatnya orang kulakan aksesoris, bahkan si penjual bisa membantu anda untuk mengirimkan ke negara asal anda. Tapi tetap kudu waspada, jangan sampai membayar lunas barang barang yang anda beli, karena kadang barang orderan anda tidak sesuai dengan jumlah yang anda pesan, jadi letaklah deposit dahulu. Untuk kesini naik Metro saja, turun di stasiun Culture Park dan ambil Exit A dan berjalananlah sekitar 200 meter ke arah kiri. Oh ya, semua pusat grosir di Guangzhou akan buka pada pukul 10 pagi dan tutup pada pukul 6 sore. Ingat itu!!
Foto saya ambil sebelum pukul 10, masih sepi. Jalan saja ke kiri saat keluar dari pintu masuk dan sebrangi jalan, kamu akan menemukan berbagai restoran halal, baik India maupun China Muslim.
 
Contoh barang powerbank yang designnya colourfull dengan harga sekitar RM40 = Rp120ribu. Masih banyak dagangan yang lain yang tidak saya foto dan upload.
Biaya sewa kiosk sebesar ini di lantai dasar senilai 10ribu Yuan/bulan = RM6500 = Rp.19juta.

10. Beijing Lu
Buat yang suka shopping barang branded, silahkan datang kesini. Tapi ini barang brandednya China hehe. Bisa dibilang kayak Bukit Bintang-nya Malaysia atau PIM-nya Jakarta. Banyak pasangan muda mudi China yang pacaran disini, banyak juga penipu yang berjualan jam tangan palsu tapi tidak membawa barang dagangannya. Di tengah shopping kompleks ini terdapat cagar alam Jalan Asli pada zaman dinasti ratusan tahun yang lalu. So, naik aja Metro lalu turun di stasiun Beijing Lu dan ambil Exit B. Lalu berjalan kearah kanan dan telusuri jalan Beijing Road hingga menemukan shopping kompleks ini.
Beginilah pemandangan Beijing Lu di pagi hari.
Jika kamu kesini pada malam hari akan lebih Indah dan meriah, karena lighting lampion.
Narsis dulu hehe...
11. Canton Tower
Katanya sih tower tertinggi di Guangzhou, sekitar 600 meter (2000 feets). Banyak pelancong yang datang kesini baik lokal ataupun internasional. Di depannya juga ada Hop On Hop Off Bus yang beroperasi mulai jam 9 pagi sampai jam 7 malam. Sayang saya ga sempat naik busnya. Saya tidak naik & masuk ke dalam tower ini, tidak berminat dan buang buang duit saja hehe. Kesini pun juga cukup naik Metro, turun di Stasiun Canton Tower dan ambil Exit B. Saat kamu keluar, maka Canton Tower ada dibelakangmu. Namun pada petang hari, Metro jurusan ini akan sesak penumpang.

Tower ini berbentuk seperti spiral, dan lightingnya akan berubah ubah. So, its better if you come here on evening or night.
12. Makanan
Ngomongin makanan di Guangzhou, kamu tidak perlu khawatir. Bila kamu doyan nyemil, bisa bawa dari rumah atau beli biskuit di supermarket muslim. Banyak produk makanan ringan dan mie instan buatan Indonesia dan Malaysia juga. Atau juga kamu bisa cari restoran halal disana, mulai dari restoran China muslim sampai Restoran India, Arab, Pakistan, bahkan Indonesia. Tapi kalo restoran SELAIN milik China Muslim biasanya harganya AGAK MAHAL. Kalo mau irit ya makan di restoran China Muslim yang menunya semuanya mie buatan sendiri juga nasi goreng, harga di sekitar 8 Yuan. Sedangkan untuk air mineral botol kecil sekitar 3 Yuan. Gugling aja mengenai restoran halal di Guangzhou, kamu akan menemukan banyak pilihan.
Ini contoh biskuit halal buatan Malaysia, harganya ya lumayan mahal, sekitar 12 Yuan. In case kalo kelaparan di jalan atau tengah malam ya mau tidak mau harus prepare biskuit.
Porsinya jumbo, mangkoknya bisa buat mandiin bayi. Harganya murah, rasanya kaya mie ayam cuman ayamnya masih di pasar haha... ini harganya 8 Yuan, letaknya di sebelah Beijing Lu Temple.
Nasi Briyani lauk Kari Ayam kalo di pedagang emperan gini harganya sekitar 30 Yuan. Ini letaknya di Guangta Road di dekat hotel saya.
Teh tarik, harganya lumayan juga hehe. 8 Yuan - 24 Yuan. Mending beli makan daripada beli minum haha... Ini foto kawan saya yang bekerja di Restoran Hala di Beijing Lu. Orangnya ada di dalam gambar sebelum ini (atas).
 Teh tarik yang model beginian ini yang 12 Yuan.
Makan berdua di restoran India, dengan display menu seperti ini sekitar 166 Yuan.

13. Masjid
Di Guangzhou ada 4 Masjid. Karena waktu saya terbatas, saya hanya mampu mengunjungi 2 Masjid saja yaitu Huaisheng Mosque dan Xianxian Mosque (Saad bin Abi Waqas). Sedangkan Xiaodongying Mosque dan Haopan Mosque terpaksa harus dikunjungi pada trip selanjutnya (In Shaa Allah).  Nah kalo mau mudah mencari makanan halal, datanglah ke daerah 4 masjid ini, selalu ada restoran halal di sekitarnya.  Baiklah, mari kita simak.
Tapi sebelum ke Masjid, perhatikan jadwal Solat di Wilayah Guangzhou dan sekitarnya hehe... Sumber : Jam dinding Takmir Masjid Huaisheng

A. Masjid Huaisheng
Kononnya masjid ini adalah masjid tertua di Guangzhou, lebih detailnya kamu bica baca di google. Untuk ke masjid ini, naik saja kereta api Metro turun di Stasiun Ximenkou dan ambil Exit B. Kemudian bisa bertanya kepada toko disekitar situ untuk bertanya dimana letaknya itu Masjid, kira kira 500 meter dari pintu Exit B. Jangan ragu ragu untuk masuk, karena memang pintunya kecil dan ada penjaga di dalam posnya.

Siang hari, moment setelah Sholat Jumat. Diperkirakan tidak kurang dari 500 jemaah setiap Sholat Jumat di masjid ini.
 Ini adalah tower Masjid, tapi adzan tidak dikumandangkan dari speaker menara ini. Setiap hari adzan hanya dikumandangkan tanpa pengeras suara di halaman masjid oleh bilal. Hanya waktu Sholat Jumat saja mempergunakan  sound system, itupun tidak nyaring hingga keluar pagar masjid.
 Tidak ada AC, adanya malah pemanas ruangan di dalam masjid.
 Gambar diambil saat Sholat Subuh, biasanya jemaah yang hadir hingga 2 shaff.
Ini Warga lokal yang mencoba berwajah Indonesia hehe...
Ini adalah gate Masjid. Foto diambil setelah selesai Sholat Jumat. Meriah kan??

B. Masjid Xianxian (Saad bin Abi Waqas)
Ini Masjid yang paling terkenal di Guangzhou, karena terdapat makam sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Saad bin Abi Waqas  dan para ulama yang menemaninya kala menyiarkan agama Islam pada zaman Dinasti Tang. Masjidnya berdiri megah dan menampung lebih dari 2000 jemaah kala Sholat Jumat berlangsung. Halamannya sangat luas dan rindang, juga bersih. Silahkan menyimak foto fotonya.

Tempat wudhu di sebelah kanan dan kiri masjid, airnya sangat sejuk dan bersih.
Halaman Masjidnya, gambar diambil dari samping masjid.
Gambar masjid diambil dari halaman utama.
Gambar diambil dari ujung belakang sebelah kanan masjid.
Atap masjid yang kental dengan arsitektur oriental
Mimbar khotbah dan Shaff untuk Imam.
Foto diambil dari pintu masjid.
Foto diambil dari halaman yang lebih rendah.
Ruang takmir Masjid dan Toilet.
Pintu masuk menuju kuburan ulama ulama Islam yang meninggal kala siar agama Islam.
Saya tidak bisa membanca huruf China, jadi ya tidak tahu artinya hehe
Gapura menuju Makam Saad bin Abi Waqas
Jalan yang unik dan rindang menuju makam.
Kubur rekan rekan Saad bin Abi Waqas.
foto diambil dari balik gapura makam.
Beberapa pengunjung yang ingin masuk ke dalam bangunan.
Makam Saad bin Abi Waqas, banyak orang mengaji di dalamnya. Saya tidak masuk kedalamnya untuk berfoto foto, menghormati orang orang yang sedang membaca doa di alam.
Gate sebelah selatan Masjid.
Pemberitahuan dari pengelola masjid.

Nah begitulah cerita saya selama beberapa hari di Guangzhou. Jadi tidak perlu takut dan ragu kesana karena alasan makanan dan susah untuk beribadah. Melancong dengan niat yang baik, In Shaa Allah akan dimudahkan oleh NYA. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan inbox saja. Semoga bermanfaat dan berkenan. Segala yang benar dan sempurna hanyalah milik Allah SWT, kesalahan kebanyakannya datang dari umatnya. Terima kasih dan sampai jumpa pada cerita selanjutnya. Amin
Wassalamualaikum. Wr. Wb.